Demonstran AS dalam aksi "Hands Off Rafah" di depan Gedung Putih, 12 Februari 2024. Fotografer: Diane Krauthamer (CC BY-NC-SA 2.0 DEED)

Sebagai sebuah komunitas literasi yang berprinsip dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sudah selayaknya kita nyatakan secara tegas di mana kaki-kaki kita berdiri saat dihadapkan suatu konflik global yang berdampak terhadap tatanan dunia saat ini hingga ke depannya nanti. Saung Karsa yang  warganya terdiri dari beragam latar belakang suku bangsa dan agama memiliki kompas moral dan objektivitas yang positif dalam menentukan keberpihakannya. Kompas moral yang pertama berkaitan dengan sisi kemanusiaan dan yang kedua adalah persamaan persepsi dari tiap-tiap agama yang dianut setiap warga (tentunya agama-agama yang keberadaannya telah diakui secara sah oleh negara).

Saung Karsa bersama Rafah, Palestina

Alasannya sangat sederhana, bahkan sebelum masuk ke dalam pertimbangan dari sisi agama. Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina adalah sebentuk tindakan egoistis dan narsistis dengan enggan memperhatikan nilai-nilai Hak Asasi Manusia yang secara setara seharusnya saling menjaga. Israel membombardir Palestina dengan serangan-serangan brutal hingga menghabisi sebagian besar rakyatnya, tak peduli militer ataupun warga sipil, bahkan wanita dan anak-anak. Sebuah genosida berkedok memperjuangkan hak-hak atas tanah mereka. Kenyataannya, Israel tetap berkeras menyerang para warga penyintas yang kini berusaha bertahan hidup di sebuah wilayah kecil bernama Rafah.

Tindakan Israel jelas tidak dapat dibenarkan dari sudut pandang mana pun. Ini adalah wujud kegilaan tingkat tinggi yang ditunjukkan oleh manusia. Tak ada satu pun kebenaran dari tindakan biadab yang mereka lakukan. Sudah sepantasnya kita menguatkan hati, pikiran, dan menjejak dengan mantap pendirian kita bersama Palestina yang dipaksa untuk menyerah dari tanah-tanah kelahiran mereka.

Sebagai bentuk dukungan komunitas Saung Karsa kepada Palestina, bahwasanya kita tidak henti-hentinya berdoa demi perjuangan dan keselamatan saudara-saudara kita di Rafah, kita sempat mengadakan kegiatan kecil berdampak, mengumpulkan kata-kata bijak, pemikiran, doa-doa, dan dukungan terhadap Rafah yang dibentuk sedemikian rupa sejak tanggal 4 Juni hingga hari ini 11 Juni 2024. Berikut adalah beberapa yang kami pilih untuk ditampilkan di dalam artikel ini.

Kata-Kata Ahmad Ambali

Kata-Kata Ahmad Ambali (2)
Kata-Kata oleh Ahmad Ambali

Kata-Kata oleh Alan Reis

Kata-Kata oleh Ar.19

Kata-Kata oleh Ina Astuna Sari

Kata-Kata oleh Pramesetya Aniendita

Besar harapan kita agar dunia berhenti menutup mata terhadap apa yang terjadi di Rafah dan mulai melakukan tindakan nyata untuk segera menghentikan segala kebiadaban Israel sampai ke akar-akarnya. Semoga seluruh warga Palestina yang hingga kini berjuang keras bertahan hidup di Rafah segera mendapatkan kabar gembira, pengakuan atas tanah air mereka, hingga dapat mengupayakan pembangunan kembali negeri yang sempat hancur, sekaligus kembali menata diri dari segala bentuk penderitaan yang telah mereka alami. All eyes on Rafah. Walaupun raga belum mampu untuk terjun langsung membela mereka, pastikan mata kita tetap tertuju dan menjadi saksi atas perbuatan tak termaafkan Israel terhadap mereka.

Sebagai pegiat literasi, janganlah takut untuk menyuarakan isi hati dan pemikiran kita, pembelaan kita untuk Palestina, bersikap kritis dan lantang dalam menyampaikan idealisme kita lewat karya-karya sastra yang kita ciptakan. Maju terus literasi Indonesia.

Komentar

Hai, warga Saung Karsa! Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini. Silakan tinggalkan komentar dalam bentuk apa pun sambil tetap menjaga etika sesuai norma umum yang berlaku.